{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PENGGUNAAN TEKNOLOGI EFEKTIF DALAM SUPERVISI

Assalamu'alaikum Wr Wb 

 


PENGGUNAAN TEKNOLOGI EFEKTIF DALAM SUPERVISI


Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim

 

Semarang, Indonesia

Abstract

Education and learning continue to evolve according to the changing times especially in the field of flow technology, educational institutions in this case should follow the changes in the existing technology in order to keep up with changes to the terms adapted to the needs of education itself. Technological supervision of one of them as additional (supplement), complement (complement), enrichment (enrichment), and substitute (substitution) traditional learning system as outlined in the curriculum. A supervisor should have the competence of the ability to master new technologies, resulting in the implementation of supervision are able to apply supervision accordance with their competence.

 

Keywords: Understanding, Technology, Supervision, Educational Institution

 

Abstrak

 

Pendidikan dan pembelajaran berkembang mengikuti perubahan zaman, terutama di wilayah aliran teknologi. Dalam hal ini, lembaga pendidikan harus mengikuti perkembangan perubahan teknologi yang ada, sehingga dapat melanjutkan kondisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri. . Teknologi pendidikan salah satunya sebagai pelengkap, penambah, pengayaan dan pengganti sistem pembelajaran tradisional seperti yang dijelaskan dalam kurikulum. Manajer harus memiliki keahlian untuk mengelola teknologi baru sehingga dapat menerapkan supervisi sesuai dengan keahlian manajerialnya.

 

Kata kunci: Pemahaman, Teknologi, Pengawasan, Institusi Pendidikan


A.   Latar Belakang Masalah

 

Pendidikan pada era digital di Indonesia pada zaman sekarang memasuki berkembang dengan cepat, terus mengikuti perkembangan global. Hal ini bisa terjadi karena kebutuhan mengenai pendidikan itu sendiri sudah dirasakan oleh masyarakat secara umum. Perkembangan pendidikan juga menuntut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peran teknologi dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan bahan ajar di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Tidak menutup kemungkinan sekolah yang maju dan maju sudah menggunakan alat-alat tersebut sebagai alat pengajaran agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Teknologi Informasi sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan saat ini, itu merupakan jawaban dan solusi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang baik didukung oleh Teknologi Informasi. Teknologi informasi dalam pendidikan bertujuan untuk mendukung alat yang memungkinkan orang menerapkan dan mengajarkan nilai-nilai pedagogis dalam segala situasi. Saat ini setiap orang diharapkan dapat menawarkan pembelajarannya kepada orang lain, meskipun guru di pendidikan formal masih mumpuni dalam mata pelajarannya masing-masing. Salah satu penerapan informatika pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah menciptakan suasana yang ideal untuk berbagai strategi pembelajaran yang aktif dan kreatif dengan bantuan IT, yang digunakan dalam metode pembelajaran dan model pembelajaran untuk melaksanakan pembelajaran pada pendidikan formal dan informal. Teknologi informasi dalam pendidikan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pendidikan Indonesia khususnya karena diharapkan dengan penerapan teknologi pendidikan yang tepat akan meningkatkan kualitas atau mutu pendidikan itu sendiri. Peningkatan mutu atau mutu pendidikan dapat diukur dengan indikator capaian pendidikan, salah satunya adalah kualitas lulusan yang mampu bersaing di era global tergantung mata pelajaran yang dikuasainya. Oleh karena itu, pengelolaan teknologi informasi sebagai sarana pembelajaran sangat penting bagi sebuah lembaga pendidikan. Teknologi informasi bagi pimpinan merupakan langkah maju untuk digunakan dalam mewujudkan efektifitas program proses pendidikan di madrasah/sekolah.

B Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan Teknologi informasi dalam dunia pendidikan ?

2.      Apa yang dimaksud dengan Teknologi supervisi dalam dunia pendidikan ?

3.      Apa yang dimaksud  Kegunaan teknologi supervisi dalam dunia pendidikan ?

 

 

C Tujuan

1.      Untuk mengetahui Teknolofi informasi dalam pendidikan ?

2.      Untuk mengetahui Teknologi supervisi dalam pendidikan ?

3.      Untuk mengetahui Kegunaan teknologi supervisi dalam pendidikan ?

 

 

D.   Pembahasan

1.    Teknologi informasi dalam pendidikan.

Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terintegrasi yang melibatkan orang, proses, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, menerapkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengelola solusi untuk masalah tersebut, yang mencakup semua aspek pembelajaran manusia. Oleh karena itu, teknologi konsultasi dapat diartikan sebagai solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan dunia. Pembangunan bidang pendidikan juga memerlukan sumber daya manusia yang cukup, madrasah/sekolah sebagai lembaga pendidikan memerlukan sumber daya manusia yang memadai agar tujuan pendidikan dapat terwujud. Di madrasah/sekolah, guru merupakan sumber daya manusia yang paling utama, bersama dengan guru lainnya, yang menentukan kualitas pengajaran, sehingga harus diperhatikan efektifitas kerja guru. Urgensi ini tidak bisa ditawar lagi karena kunci peningkatan kualitas sekolah adalah kualitas guru.[1] Penyelenggaraan dan keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang dan satuan pendidikan ditentukan oleh faktor guru, sehingga kualitas guru yang rendah akan berdampak pada rendahnya mutu pendidikan.[2]

Proses pelatihan dan pembelajaran menjadi lebih baik apabila tercipta suasana lingkungan kerja yang nyaman dan aman serta terjalinnya hubungan kerja yang baik dan teratur antar anggota. Ada pengawasan dan rencana pengawasan yang direncanakan. Menurut Yusuf Hadi Miarso, mutu pendidikan mencakup lima acuan, yaitu kesesuaian, daya tarik, efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. [3] Efektivitas  pendidikan  seringkali  diukur  dengan  tercapainya tujuan, atau Ketepatan dalam mengelola suatu situasi, dilakukan secara periodik atau berurutan melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, evaluasi dan penyelesaian. Kepala madrasah/sekolah sebagai pengelola dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru, antara lain mengintensifkan kepemimpinan, menciptakan iklim organisasi yang baik, dll. Menganalisis konsep teknologi pendidikan, kami mendapatkan catatan aplikasi umum berikut:

a.       Memaduka berbaga maca pendekata dari   bidan psikologi, komunikasi, manajemen, rekayasa, dan lain-lain secara sistematis

b.      Memecahkan masalah belajar pada siswa secara menyeluruh dan serempak, dengan memperhatikan dan mengkaji semua kondisi

c.       Digunakan teknologi sebagai proses dan produk untuk membantu memecahkan masalah belajar

d.      Timbulnya daya lipat atau efek sinergi, di mana penggabungan pendekatan dan atau unsur-unsur mempunyai nilai lebih dari sekedar penjumlahan. Demikian pula pemecahan secara menyeluruh dan serempak akan mempunyai nilai lebih dari pada memecahkan masalah secara terpisah.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, perkembangan pendidikan di sekolahan semakin lama semakin mengalami perubahan dan mendorong berbagai usaha perubahan. Di dalam buku Oemar Hamali (Media Pendidikan,1989:2)”Proses pendidikan di madrasah/sekolah kita telah menunjukkan perkembangan pesat pada bidang kurikulum, metodologi pembelajaran, peralatan dan penilaian. Selain itu, juga terjadi perubahan pada bidang administrasi pendidikan, organisasi, personil [SDM], dan supervisi pendidikan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi merupakan pembaharuan dalam sistem pendidikan yang menyangkut semua aspek atau komponen yang ada.[4]

Pendidikan dan pembelajaran berkembang mengikuti perubahan zaman, dalam hal ini lembaga pendidikan harus mengikuti perubahan teknis yang ada untuk mengikuti perubahan tersebut selama menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri. Pesatnya perkembangan teknologi informasi internet dapat mempercepat arus informasi yang dapat menembus batas dimensi spasial, birokratis, stabil, dan temporal. Oleh karena itu, kemampuan, kecepatan dan kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mensintesis informasi menjadi informasi yang menjadi informasi yang berguna sangatlah penting dalam dunia informasi saat ini. Tentunya kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pengasuhan yang selama ini ditangani dan diterapkan.

Perkembangan dan peran teknologi sudah begitu nyata sehingga penggunaan alat, alat peraga, media pengajaran dan pengajaran di madrasah/sekolah sudah mulai menyesuaikan dengan perkembangan. Penggunaan bahan ajar, bahan ajar, audio-visual dan audio-visual serta sekolah dan bahan kerja lainnya.

Oleh karena itu, perkembangan teknologi menuntut institusi pendidikan untuk melakukan perubahan di bidang teknologi untuk beradaptasi dengan bidang TI. Perkembangan teknologi informasi digunakan sebagai sarana bagi institusi pendidikan untuk beradaptasi dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

 

2.    Teknologi supervisi dalam pendidikan.

Perkembangan teknologi membawa pengaruh terhadap perkembangan layanan pendidikan, ketika perkembangan teknologi (IT) dimasukkan dalam sebuah sistem pendidikan dan pembelajaran, secara otomatis masuk kegiatan pembuatan kurikulum. Maka yang harus diperhatikan adalah semua perlatan dan perlengkapan madrasah/sekolah harus disesuaikan dengan kebutuhan kurikulum, metode pengajaran, materi, dan tingkat kemampunan anak didik. Oleh karena itu guru harus mampu menguasai dan mengaplikasikan alat-alat tersbut secara baik dalam proses pendidikan dan pembelajaran.

Perkembangan elektronika dan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai media sebagai alat bantu pembelajaran di kelas dan sudah menjadi tuntutan bahwa guru harus dapat menggunakan alat atau perangkat tersebut secara efektif dan efisien. Guru membiasakan diri menggunakan perangkat seperti LCD, CD, VCD, video, komputer dan internet dalam pengajaran di kelas melalui berbagai program pembelajaran yang dapat dikembangkan. Perguruan tinggi dikatakan telah mencoba berbagai upaya untuk memperbaiki alat dan perlengkapan pengajaran yang digunakan. Demikian juga dengan kesiapan guru untuk beradaptasi dan menggunakan alat pengajaran tradisional yang ada, menolak menggunakan alat yang sesuai dengan perkembangan teknologi modern. Sekolah yang mampu mungkin sudah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai dan telah mengadopsi jenis media seperti radio, televisi, film, komputer, VCD, DVD, LCD, Internet sebagai lingkungan belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan semua mata pelajaran.

Dalam hal kepengawasan, seorang supervisor pendidikan melihat perkembangan  dunia  pendidikan  mengharuskan  untuk  mampu  menguasai, memahami teknologi (IT) yang sedang digunakan dalam dunia pendidikan. Dalam setiap pembinaan keterampilan pengajaran guru dengan mengunakan teknik supervisi pengajaran tertentu diperlukan media, sarana maupun sumbersumber tertentu. Apabila digunakan teknik buletin supervisi dalam membina keterampilan pengajaran guru, maka diperlukan buletin sebagai media atau sumbernya. Apabila digunakan teknik darmawisata dan membina keterampilan guru maka diperlukantempat tertentu sebagai sumber belajar. Apabila digunakan perpustakaan jabatan digunakan sebagai pusat pembinaan keterampilan pengajaran guru maka diperlukan buku-buku, ruang khusus, dan sarana khusus, sebagai sarana dan sumber belajar. Demikian seterusnya untuk teknik-teknik supervisi pengajaran lainnya, semuanya memerlukan media, sarana, dan sumber sebagai penunjang pelaksanaanya.[5]

Untuk mewujudkan program TIK diperlukan perencanaan program yang memang dibutuhkan dalam kegiatan manajerial organisasi, sehingga apa yang akan dilakukan tepatsasaran dan sesuai dengan kebutuhan lembaga. Perencanaan TIK membutuhkan komponen strategi, yaitu:

(1)        Prinsip-prinsip perencanaan. Hal ini sebagai dasar dalam merumuskan perencanaan yang ideal dengan kaidah teoritik dan konseptual ilmu perencanaan (planning study).

(2)        Penggabungan dengan kurikulum. Dalam hal ini TIK terkait dengan kurikulum terutama sebagai dasar dalam perumusan tujuan, pemenuhan bahan pembelajaran, strategi pembelajaran dan evaluasi. TIK pada dasarnya sebagai alat untuk membantu (support) pencapaian target kurikulum. Dalam hal ini TIK berfungsi sebagai tambahan (suplement), pelengkap (complement), pengayaan (enrichment), dan pengganti (subtitution) sistem pembelajaran tradisional sebagaimana digariskan dalam kurikulum.

(3)        Pembelajaran yang profesional. TIK menuntut pola pemelajaran modern, lebih mengaktifkan peserta didik, menggunakan berbagai learning resource, optimalisasi potensi peserta didik serta pembelajaran berdasarkan minat (learning by interest). Aspek-aspek tersebut merupakan pola dasar pembelajaran untuk diaplikasikan dalam pembelajaran berbasis TIK.

(4)        Aspek pembiayaan. Hal ini menjadi fokus perencanaan yang mempertimbangkan: perolehan sumber dana pengelolaan dana yang diperoleh, responsibility, accountability dana untuk kesinambungan dan berkelanjutan program TIK. Hal ini mengungat aplikasi TIK sarat dengan kebutuhan dana untuk pengadaan fasilitas, pengelolaan program, dan pemeliharaan  fasilitas.  Dalam  perencanaan  aspek  pendanaan  diperlukan kejelasan sumber (clarity of budget resources) sehingga tidak menjadi permasalahan pada saat realisasi program.[6] Seorang supervisor dengan melihat perkembangan media belajar wajib mampu menguasai media belajar yang digunakan, sebagai seorang supervisor harus mampu menguasai teknologyang sedang digunakan. Sebagaimana tujuan supervisi bahwa supervisi yang dilakukan oleh seorang supervisor adalah untuk membantu guru dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengajaran bukan menilai guru dalam melakukan proses pembelajaran yang berujung memberikan vonis positif ataupun negatif terhadap guru yang bersangkutan. Sedangkan untuk perencaaan dibuat oleh lembaga dengan perencaan yang matang serta memperhitungkan kekuatan lembaga dalam memenuhi kebutuhan TIK.

Dengan demikian, media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaraadalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Selain itu, bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media, diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Supervisor dalam hal ini memposisikan diri melalui penguasaan TIK (berupa kemampuan penguasaan laptop, komputer, internet) yang diaplikasikan pada kegiatan supervisi yang dilakukan.

Secara fungsional, TIK sangat menunjang untuk digunakan sebagai alat peningkatan mutu pendidikan. Keberadaan TIK bagi supervisor adalah sebagai alat penunjang penilaian kinerja guru melalaui pengawasan yang digunakan dengan menggunakan perangkat TIK. TIK digunakan sebagai alat bantu supervisor dalam melakukan supervisi.

 

3.    Kegunaan teknologi supervisi dalam pendidikan.

UU Nomor 14/2005 mendefinisikan kompetensi yang harus dikuasai guru profesional:kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian. Kompetensi pedagogik pada hakekatnya adalah kemampuan yang harus dimiliki guru pada saat mengajarkan materi tertentu kepada siswanya, antara lain: memahami karakteristik siswa dari berbagai sudut pandang, aspek sosial, moral, budaya, emosional dan spiritual; memahami gaya belajar dan kesulitan belajar siswa; memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik; penguasaan teori dan prinsip pembelajaran dan pembelajaran pedagogis; mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran; desain pembelajaran pedagogis; melaksanakan pembelajaran pendidikan; memahami latar belakang keluarga dan sosial serta kebutuhan belajar siswa dalam konteks keragaman budaya dan mengevaluasi proses dan hasil belajar. Dalam rangka pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, perlu dipahami tiga hal, yaitu:

1.   Siswa dan guru harus memiliki hak akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.

2.   Harus  tersedia  materi  yang  berkualitas,  bermakna,  dan  dukungan kultural bagi siswa dan guru.

3.   Guru    harus    memiliki    pengetahuan    dan    ketrampilan    dalam

mengaplikasikan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.

Kompetensi sosial menyangkut kemampuan guru dalam komunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali dan masyarakat. Diharapkan guru dapat berkomunikasi secara simpatik dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan dan masyarakat, serta memiliki kontribusi terhadap perkembangan siswa, sekolah dan masyarakat, dan dapat memanfaatkan    Teknologi    Informasi    dan    Komunikasi    (TIK)    untu berkomunikasi dan pengembangan diri. Oleh karena itu TIK diwadahi dalam kurikulum yang dikembangakan sesuai dengan kebutuhan.

a)  Pengertian Kurikulum

Secara etimoogis kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang atinya pelari atau curere yang berarti berpacu. Jadi, istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga pada jama Romawi kuno yang mengandung pengertian suatu jarak yang ditempuh oleh pelari.dari garis strat sampai finish. Dalam bahasa arab, kata kurikulum bisa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan.[7]

Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19 menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan.

Dari definisi tiga pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, kurikulum menekankan pada aspek fungsi yang ideal yang benar-benar dapat diimplementaskan pada sebuah pembelajaran, aspek ideal itu antara lain;

(1)   kurikulum sebagai program studi, yaitu seperangkat mata pelajaran yang mampu dipelajari oleh peserta didik di madrasah/sekolah,

(2)   kurikulum berisi data atau informasi yang tercantum dalam buku mata pelajaran yang dipelajari

(3)   Kurikulum itu direncanakan secara baik dan benar, sehingga dalam pelaksanaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam pelaksnaannya,

(4)   kurikulum mempunyai seperangkat tujuan capaian target pembelajaran yang utuh yang dinginkan bersama. Supervisor dalam hal ini harus mampu memahami arah dan tujuan pengembangan kurikulum. Sehingga dalam pengawasayang dilaksanakan, supervisor mampu memberikan masukan-masukan terhadap keberadaan kurikulum sekiranya dianggap kurang tepat atau kurang memenuhi standart kurikulum yang baik dan benar.

 

b)  Pengembangan Kurikulum

Kurikulum dalam dunia pendidikan terus mengalami perkembangan yang disesuiakan dengan kebutuhan. Kurikulum pendidikan membutuhkan adanya kajian yang dilakukan secara sistematis dan terprogram sehingga dalam pengembangan kuikulum tidak keluar dari esensi daripada tujuan pengembangan kurikulum itu sendiri dengan langkah-langkah sebagai berikut, kurikulum wajib memuat 4 komponen berikut  (1) Tujuan, (2) materi, (3) metode, dan (4) evaluasi. Empat langkah ini harus sinergi ada kesesuaian antara satu dengan lainnya, dapat digambarkan langkah-langah tersebut sebagai berikut:

 

Bagaimana mengetahui tujuan telah berhasil dicapai.? Dalam proses pengembangan sebuah kurikulum, pada setiap pengembangan satu komponen dapat mempengaruhi proses pengembangan komponen-komponen lainnya. Tujuan dapat mempengaruhi materi pembelajaran , juga dapat mempengaruhi pengembangan strategi maupun evaluasi pembelajaran. Demikian pula dengan komponen-komponen lainnya.[8]

Oleh karena itu, pengembangan kurikulum merupakan langkah yang harus ditempuh lembaga pendidikan. Ini termasuk pengembangan kurikulum untuk TIK (ICT). Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada kebutuhan lembaga pendidikan untuk memahami perubahan global yang harus diikuti. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi perkembangan teknologi informasi di dalam kelas, sehingga saat ini komputer dan laptop menjadi alat yang tidak dapat dipisahkan di dalam kelas. Kedua instrumen tersebut merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan. Hal ini mendorong pengelola lembaga pendidikan, guru dan penyelenggara pendidikan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan dengan hasil yang optimal dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan evaluasi sistem, teknik, dan alat baru.

 

Untuk meningkatkan proses pembelajaran, teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan evaluasi sistem, teknik dan alat untuk meningkatkan proses pembelajaran manusia (Council on Educational Technology for United Kingdom) (CET)13. Teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah pada pembelajaran dan kondisi pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengajaran dan pelatihan. Teknologi pendidikan menerapkan metode pengujian empiris untuk memperbaiki situasi pembelajaran, atau teknologi pendidikan adalah penerapan pengetahuan ilmiah tentang pembelajaran dan kondisi pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran dan pelatihan. Dengan tidak adanya prinsip berbasis ilmiah, penerapan teknik pengujian empiris untuk memperbaiki situasi pembelajaran (National Center for Programmed Learning United Kingdom) 14 Teknologi Pendidikan adalah cara yang sistematis untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi semua pengajaran dan pembelajaran dengan cara yang ditargetkan. untuk penelitian tentang pembelajaran dan komunikasi dan menggunakan sumber daya manusia dan non-manusia untuk pengajaran atau teknologi pendidikan yang lebih efektif adalah metode sistematis untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi proses umum belajar dan mengajar dengan memperhatikan tujuan tertentu, berdasarkan penelitian yang terintegrasi dalam manusia. . pembelajaran dan komunikasi serta kombinasi sumber daya manusia digunakan untuk mencapai pengajaran yang lebih efektif. (Komisi Teknologi Pembelajaran).

Bagaimana pengembangan kurikulum digunakan;

(1)      penerapan dan evaluasi sistem, teknik untuk memperbaiki proses pembelajaran,

(2)      meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran dan pelatihan dan

(3)      perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses belajar mengajar dengan tujuan manusia dan non manusia menuju pengajaran yang lebih efektif.

 

E.   Simpulan

1.      Perkembangan teknologi menuntut institusi pendidikan untuk melakukan perubahan di bidang teknologi untuk beradaptasi dengan bidang TI. Perkembangan teknologi informasi digunakan sebagai sarana bagi institusi pendidikan untuk beradaptasi dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.

2.      Untuk mengimplementasikan program TIK, diperlukan pemrograman dalam kegiatan administrasi organisasi, sehingga apa yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan lembaga. Perencanaan TIK memerlukan komponen strategis, yaitu:

(1)   Prinsip Mendesain. Ini adalah dasar untuk membuat rencana ideal dengan menggunakan landasan teori dan konseptual ilmu desain (penelitian desain).

(2)   Integrasi ke dalam kurikulum. Dalam hal ini TIK berkaitan dengan kurikulum, terutama sebagai dasar perumusan tujuan, materi pembelajaran, strategi pembelajaran dan penilaian. TIK pada dasarnya adalah alat yang membantu (support) untuk mencapai tujuan kurikulum. Dalam hal ini, TIK berfungsi sebagai pelengkap, penambah, pengayaan dan pengganti sistem pembelajaran tradisional sesuai kurikulum

(3)   Pembelajaran profesional. TIK membutuhkan model pembelajaran yang modern, membuat siswa lebih aktif, menggunakan sumber belajar yang berbeda, mengoptimalkan potensi dan minat belajar siswa. Aspek-aspek tersebut merupakan model pembelajaran dasar yang diterapkan dalam pembelajaran dengan peningkatan TIK.

(4)   Pertimbangan Finansial. Ini menjadi fokus desain, yang memperhitungkan: Perolehan sumber pendanaan, pengelolaan dana yang dihimpun, tanggung jawab, pertanggungjawaban dana untuk kesinambungan dan kesinambungan program TIK. Karena aplikasi TIK terkait dengan persyaratan keuangan untuk akuisisi real estat, pengelolaan program, dan pemeliharaan real estat.

 

3.   Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam meningkatkan mutu pembelajaran, ada tiga point penting hal yang harus diwujudkan yaitu:

a.    Siswa dan guru tenaga kepandidikan harus bisa mengikuti teknologi digital dan internet dalam pengelolaan kelas, madrasah, dan lembaga pendidikan guru.

b.    Harus menyediakan sebuah materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru.

c.    Guru  harus  mempunyai  pengetahuan  dan  ketrampilan  dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital teknologi untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                                                                                                     

 

 

                                                                                                             

                                                                                                             


 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Hamalik,   Oemar 2002 Pendidika Gur Berdasarka Pendekatan

Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

 

 

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya

Bakti.

 

 

Bafadhol, Ibrahim. 2002. Konsep & Implementasi Supervisi Pengajaran Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan. Malang: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan.

 

 

Miarso, Yusuf Hadi. tt. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Diknas & Kencana.

 

 

Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

 

 

Tilaar, H.A.R., 1998. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional

Dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia



[1] Tilaar, H.A.R, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional Dalam Perspektif Abad 21 (Magelang: Tera Indonesia, 1998), h. 14.

 

[2] Hamalik, Oemar, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), h. 5

 

[3] Miarso, Yusuf Hadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Pustekkom Diknas & Kencana, 2004), h. 516.

[4] Oemar Hamalik, Media Pendidikan (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1989), h. 2

[5] Ibrahim Bafadhol, Konsep & Implementasi Supervisi Pengajaran Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan (Malang: Departemen Pendidikan NasionalUniversitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan, 2002), h. 49

[6] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: Penerbit alfabeta,

2008), h

[7] M. Haitami Salim, Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzmedia, 2012), h.

199

[8] Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Bandung: Penerbit alfabeta, 2008), h. 34

Walaikumsalam Wr Wb Join Telegram https://t.me/opm_madrasah

Post a Comment for "PENGGUNAAN TEKNOLOGI EFEKTIF DALAM SUPERVISI"